Kamis, 18 Desember 2014

trouble shhoting jaringan



Router adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk menghubungkan beberapa jaringan, baik jaringan yang sama maupun berbeda dari segi teknologinya seperti menghubungkan jaringan-jaringan berbeda yang menggunakan topologi Bus, Star, ataupun Ring.
Secara mendalam router sendiri adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Adapun proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.

Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN), sedangkan router memiliki fungsi tidak hanya sekefar penghubung antara jaringan yang sama namun juga jaringan yang berbeda, baik kelas, topologi, maupun tipe jaringanya.

Macam-macam Router:
1. PC Router
PC Router merupakan router yang di buat dari sebuah  PC yang difungsikan sebagai router, PC router dijanlakan dengan sistem operasi yang kebanyakan berbasis linux, dan yang cukup dikenal adalah system operasi Mikrotik.

2. Dedicate Router
Dedicated Router, yaitu perangkat jaringan yang memiliki fungsi sebagai router murni yang sudah didesain oleh vendornya masing-masing. Vendor dari Dedicated Router sebenarnya cukup banyak hanya saja penulis cukupkan untuk dua vendor saja yaitu Cisco dan Mikrotik, dan perlu diketahui bahwa selain sebagai system operasi pada PC router vendor Mikrotik sebenarnya juga mengeluarkan versi Dedicated Router. Sedangkan router Cisco adlah vendor yang hanya memproduksi Dedicated Router, sehingga anda tidak akan berharap untuk membangun sebuah PC Router bersistem operasi Cisco.

Pengenalan Router Cisco:                             
1. Komponen Dasar Router Cisco
Sebelum kita mulai melakukan setup konfigurasi router Cisco, langkah awal yang perlu kita ketahui adalah mengenal komponen dasar router Cisco. Sekalipun cisco memiliki berbagai model seperti 1600, 1750 sampai dengan model 7500, namun memiliki komponen dasarnya yang sama. Adapun komponen-komponen dasar Router Cisco antara lain :
· Prosesor
· Port Console (RJ45, DB25)
· Auxiliary Port
· File Konfigurasi yang terdapat pada RAM dan NVRAM

2. Pengoperasian Router Cisco
Untuk mengoperasikan Router Cisco, kita menggunakan CLI (command line interface) yang dapat di akses melalui,
· Terminal Console
· Telnet
· Auxiliary Port

Sedangkan untuk mengkonfigurasi Router Cisco kita juga harus memahami beberapa level configurasi,
· User EXEC mode
User EXEC mode hanya memiliki perintah-perintah yang terbatas dimana Biasanya hanya meliputi perintahperintah yang bersifat monitoring atau view. User EXEC tidak mengijinkan user untuk melakukan perubahan konfigurasi pada router. User EXEC mode ini ditandai dengan prompt > .

· Privileged EXEC mode
Privileged EXEC mode berisi perintah- perintah untuk akses ke router. Mode ini dapat digunakan untuk mengkonfigurasi password. Dan biasanya mode ini sering digunakan oleh administrator untuk perintah-perintah yang bersifat konfigurasi dan manajemen. Global configuration mode dan mode konfigurasi lainnya hanya dapat dilakukan melalui mode ini. Privileged EXEC mode ditandai dengan prompt #.

Troubel Shooting Router Cisco
Saat sebuah router mulai bermasalah ada banyak hal yang bisa kita lakukan baik tindakan preventif maupun kuratif, asalkan di jalankan dengan prosedur yang baik dan benar usaha preventif dan kuratif tentu akan memberikan kita hasil sesuai yang diharapkan. Berikut beberapa point penting yang dapat kita lakukan saat router kita bermasalah.
1. Dasar Troubleshooting Router
Masalah yang paling sering dihadapi adalah masalah routing. Banyak tool yang dapat digunakan untuk investigasi dan menyelesaikan masalah routing, yaitu:
- Menggunakan perintah show ip route untuk mendapatkan informasi tentang routing.
- Mengkonfigurasi default router atau default network.
- Mengerti bagaimana router menggunakan layer 2 dan 3
- Menggunakan perintah ping untuk testing konektivitas
- Menggunakan perintah telnet untuk verifikasi layer aplikasi antara station asal dan tujuan
- Troubleshoot dengan testing secara sequencial layer OSI
- Menggunakan perintah show interfaces untuk konfirmasi masalah layer 1 dan layer 2
- Menggunakan perintah show ip route dan show ip protocol untuk mengidentifikasi routing
- Menggunakan perintah show cdp untuk mengidentifikasi konetivitas layer 2
- Menggunakan perintah traceroute untuk mengidentifikasi jalur paket antar jaringan
- Menggunakan perintah show controllers serial untuk memastikan kabel terhubung
- Menggunakan dasar perintah debug untuk memonitor aktivitas router dan ingin jaringan yang telah kita bangun dengan susah payah tidak berjalan sesuai harapan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar