PESAN ERROR CMOS.
Jika
anda mendapati pesan seperti ini “CMOS checksum error….” Pada saat
akan menghidupkan komputer, jangan panik, karena permasalahan ini
biasanya diakibatkan baterai CMOS atau BIOS pada komputer anda sudah
rusak atau settingan bios berubah. Cara mengatasinya adalah dengan
mengganti baterai CMOS atau menyeting ulang bios
ERROR PORT PS2.
Tanda
dari kerusakan komponen PS2 pada motherboard adalah saat anda memasang
keyboard atau mouse yang berjenis PS2, keyboard dan mouse tersebut
tidak dapat digunakan, sedangkan keyboard atau mouse anda tidak rusak.
Cara memperbaikinya :
- Periksa konektor PS2 keyboard/ mouse anda. Jika konektornya bengkok, luruskan dengan menggunakan obeng minus
- Jika masih tetap error, ganti dengan keyboard atau mouse PS2 yang baru
-
Jika menggunakan keyboard/ mouse baru masih error, kemungkinan port
PS2 anda rusak. Anda harus mengganti dengan port PS2 baru dengan cara
menyolder port PS2 yang baru pada motherboard
- Cara lainnya dengan cara mengganti keyboard/ mouse dengan interface USB
SISTEM TIDAK MENGENALI HARD DISK BARU.
Inti
dari permasalahan ini terdapat pada pemasangan dan konfigurasi
harddisk. Namun, ada beberapa langkah yang harus dipastikan terlebih
dahulu.
- Pastikan harddisk sudah mendapatkan catu daya dari power supply
-
Pastikan setting master dan slave harddisk tepat sepeti yang
diinginkan atau jika anda menggunakan konfigurasi pada kabel select,
pastikan menggunakan konfigurasi tersebut pada kedua harddisk lama dan
baru anda
- Jika anda menginginkan konfigurasi kabel select, perhatikan pemasangan kabel IDE pada harddisk
- Jika semua itu belum dapat menyelsaikan masalah, alternative jawabannya ada pada setting BIOS
HARD DISK TERDETEKSI, TETAPI TIDAK DAPAT DIOPERASIKAN.
Untuk masalah seperti ini biasanya harddisk belum dikenali oleh DOS. Cobalah untuk melakukan proses format pada harddisk
ERROR VGA CARD
Setelah
instalasi driver berjalan sempurna, ada peringatan box error :
“cli.exe Application Error. The application failed to analize properly
(0xc0000135). Click OK to terminate the application.” Solusinya adalah :
permasalahan VGA card dengan tampilan pesan seperti ini menunjukkan
bahwa hardware tersebut membutuhkan aplikasi tambahan sebagai pendukung
dalam proses kerjanya. Aplikasi yang dimaksud adalah Microsoft.NET
Framework SDK. Aplikasi tersebut dapat didownload di Microsoft.com
MONITOR BLANK, TIDAK MENAMPILKAN GAMBAR.
Langkah2 untuk memperbaikinya :
- Periksa kabel penghubung monitor yang menuju ke VGA card, periksa dengan baik apakah kabel telah terpasang dengan benar
- Periksa VGA card yang terpasang pada motherboard, pastikan VGA terpasang dengan benar
- Jika masih tidak dapat menampilkan gambar, ada baiknya anda memasang monitor di CPU lain
- Jika monitor nyala di CPU lain, berarti anda harus mengganti VGA card
MEMPERCEPAT KINERJA MEMORY.
Untuk
meningkatkan kinerja sebuah komputer, tentu anda harus mengupdate
memori komputer anda dengan spesifikasi yang lebih tinggi tapi untuk
itu anda harus mengeluarkan biaya yang cukup besar. Oleh karena itu
disini saya akan memberi tau bagaimana mempercepat kinerja komputer
tanpa harus membeli memori.
Caranya mudah yaitu dengan memasang software2 berikut ini dikomputer anda :
-
PC Booster (ini software yang paling saya rekomendasikan karena
software ini yang paling memberikan perubahan signifikan pada komputer
saya)
- RamBooster
- Memory Optimizer
- FreeRAM XP Pro
jaringan komputer
Jumat, 19 Desember 2014
trouble shooting jaringan
Troubleshooting adalah
sebuah istilah dalam bahasa Inggris, yang merujuk kepada sebuah bentuk
penyelesaian sebuah masalah. Troubleshooting merupakan pencarian sumber masalah
secara sistematis sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan.
Troubleshooting, kadang-kadang merupakan proses penghilangan masalah, dan juga
proses penghilangan penyebab potensial dari sebuah masalah. Troubleshooting,
pada umumnya digunakan dalam berbagai bidang, seperti halnya dalam bidang
komputer, administrasi sistem, dan juga bidang elektronika dan kelistrikan. Kita tahu bahwa jaringan
komputer kita tidak selamanya
akan berjalan sesuai dengan harapan kita untuk berada pada performa terbaiknya.
Suatu saat ada kalanya kita mengalami suatu masalah jaringan yang mengharuskan
kita melakukan troubleshooting untuk mencari masalahnya dan mengembalikan
jaringan seperti normalnya. Jika dalam suatu jaringan kelas enterprise yang
complex, seorang atau beberapa engineer jaringan menggunakan tools untuk
melakukan troubleshooting masalah jaringan misal dengan network management
tools untuk mendeteksi titik kerusakan, LAN-tester, multi-meter dll. Sementara
untuk jaringan dirumahan anda tidak memerlukan atau tidak ada tools tersebut
untuk memperbaiki masalah jaringan anda.
PERMASALAHAN DAN SOLUSI :
Terdapat dua macam teknik dalam mendeteksi permasalahan dalam komputer,
yaitu teknik Forward (Sesuai dengan namanya, maka dalam teknik ini segala macam permasalahan
dideteksi semenjak awal komputer dirakit dan biasanya teknik ini hanya
digunakan oleh orang-orang reaparasi komputer
yang sering melakukan perakitan komputer. Pada teknik ini hanya dilakukan
pendeteksian masalah secara sederhana dan dilakukan sebelum komputer dinyalakan) dan teknik Backward (Hampir
sama dengan teknik sebelumnya, teknik Backward adalah teknik untuk mendeteksi kesalahan
pada komputer setelah komputer dinyalakan . Teknik ini lebih
banyak digunakan karena pada umumnya permasalahan dalam komputer baru akan
timbul setelah komputernya sudah nyala). Untuk lebih mengenal kedua teknik tersebut, ada baiknya kita bahas terlebih
dahulu definisi dari masing-masing teknik tersebut.
PERMASALAHAN DAN SOLUSI :
Tidak connect ke jaringan menggunakan LAN
memiliki 2 kemungkinan yaitu :
1. Permasalahan pada software.
1. Permasalahan pada software.
Permasalahan pada softwere dikarenkan file rusak
terkena virus atau juga terhapus secara tidak sengaja. Cara mengatasinya :
- Dengan mengecek apakah driver lan terinstal dengan benar atau filenya telah rusak.
- Buka device manager lalu cek driver lan terinstal atau tidak.
- Jika tidak rusak lakukan reset lan dengan buka network connection lalu klik kanan pada perangkat lan lalu pilih reset, tapi jika rusak lakukan instal driver.
2. Permasalahan pada hardwere.
Permasalahan pada hardwere bisa disebabkan perangkat
yang tidak terpasang (kendor), port switch atau port pada lan cardnya rusak dan
juga dari hardwere yang rusak, cara mengatasinya :
- Pertama cek connector RG45 terpasang benar pada port switch/lan card, terkadang sering kendor dalam memasangnya, pindahkan connector RG45 ke port switch yang lain.
- Kemudian cek kabel UTP menggunakan cable tester apakah kabel sudah bagus atau salah menempatkan urutan kabel, jika salah lakukan crimping ulang.
- Lalu cek pada lan card apa masih bagus atau sudah rusak, lihat dari komponen lan card tersebut ada yang terbakar atau mungkin sudah karatan. Cara yang paling mudah lihat dari lampu led lan cardnya, jika menyala kemungkinan lan card masih bagus.
Kamis, 18 Desember 2014
trouble shooting jaringan
Troubleshooting Jaringan Komputer WLAN.
Artikel Troubleshooting WLAN moga bisa membantu teman-teman semuanya untuk
mengidentifikasi dan memecahkan permasalahan yang biasa terjadi pada wireless
LAN yang minimal WLAN ini terdiri dari satu AP(Access Point) yang terhubung ke
jaringan LAN Kabel dan satu wireless station (Laptop). Ilustrasinya seperti
gambar dibawah ini:
Pemahaman yang jelas tentang suatu permasalahan adalah langkah
pertama untuk menemukan sebuah solusi. Prinsip ini berlaku umum untuk masalah
apapun dalam kehidupan tidak terkecuali untuk masalah jaringan komputer ini.
Permasalahan Wireless LAN biasanya terletak pada beberapa lingkup
permasalahan diantanyanya:
- Wireless Station( misal: Wifi Laptop)
- Access Point
- Server atau Infrastruktur jaringan
Troubleshooting atau memecahkan permasalahan adalah keahlian
belajar melalui pengalaman dengan cara trial and error. Satu metode untuk
memecahkan masalah yakni mengembangkan suatu proses pemeriksaan terhadap
gejala-gejala yang muncul, mengidentifikasi masalah, menemukan akar masalah,
mencoba memperbaiki dan memeriksa hasil perbaikan tsb. Adalah penting juga
untuk mencatat apa saja yang kita lakukan selama menjalankan metode
troubleshooting diatas.
Troubleshooting koneksi Wireless Station ke AP
Ada pertanyaan yang harus diajukan ketika kita mengalami masalah
untuk terkoneksi ke AP yakni “Apakah wireless station yang lain juga bermasalah
koneksinya ke AP?” jika ya maka masalahnya terletak pada AP.
Troubleshooting
Wireless Station
Periksa
Lokasi Station:
- Apakah jaringan Wireless Terdeteksi?
- Adakah interferensi sinyal?
- Apakah Wireless Station terhubung?
Periksa
LANCard Wireless:
- Apakah LANcard sudah terinstal dengan baik?
- Update Drivernya?
- Enable?
- Apakah protokol TCP/IP sudah terinstal?
Periksa
setingan WLAN:
- SSID-nya case sensitif.
- Konfigurasi station
- Keamanan WLAN.
Periksalah
status station di antarmuka AP
JARINGAN WIRELESS TERDETEKSI
Wireless station harus berada di are jangkauan AP agar bisa
menerima gelombang radio yang cukup kuat untuk membangun sebuah konektifitas.
Misalnya
jika kita menggunakan windows 7 untuk mengetahui seberapa besar kekuatan sinyal
AP yang ada maka klik kiri seperti gambar disamping, danakan muncul informasi
AP apa saja yang ada beserta kuat rendahnya sinyal yang ditangkap wifi
komputer.
·
Jika
kita tidak mendapati SSID yang kita kehendaki pada gambar disamping sementara
Wifi di komputer sudah enable maka biasanya permasalahannya ada di AP.
·
Jika
kita mendapati adanya SSID yang diinginkan akantetapi pada status bar kekuatan
sinyalnya lemah maka masalahnya adalah station kita sepertinya berada hampir
diluar jangkauan, atau mungkin terdapat interferensi sinyal
INTERFERENSI SINYAL
Ada sejumlah faktor yang bisa menyebabkan gangguan sinyal radio.
Diantaranya disebabkan oleh antena pada AP tidak terhubung atau terpasang
dengan benar. Material kontruksi bangunan, seperti baja dan kayu, dan
benda-benda dengan kandungan air yang tinggi dapat menyerap energi RF dan
mempengaruhi kekuatan sinyal. Perangkat seperti oven microwave dan cordless
Phone 2,4MHz l dapat menyebabkan interferensi RF dan harus dipertimbangkan pula
masalah menempatkan AP.
Sinyal
yang kuat tidak selalu menjadi lebih baik! Di area yang tertutup, sinyal yang
kuat dapat terpantul dari objek dan menyebabkan gangguan multipath.
SITE SURVEY
Sebuah
survei situs sangat dianjurkan sebelum instalasi jaringan nirkabel dan harus
dilakukan pada situs sebenarnya dalam kondisi operasi normal. Survei semacam
itu sangat penting karena perilaku RF bervariasi dengan sifat fisik dari situs.
Anda tidak bisa secara akuratmemprediksi perilaku tanpa melakukan survei situs.
Anda mungkin menghadapi konektivitas intermiten lokasi tertentu atau selama
kondisi lingkungan tertentu.
STATUS STATION
Gunakan
antarmuka pengguna Web dari AP untuk melihat status stasiun nirkabel. Periksa
status stasiun untuk melihat apakah stasiun nirkabel berhubungan dengan AP.
Konfigurasi
Protokol TCP/IP
Bukalah halaman konfigurasi jaringan komputer anda; jika anda menggunakan windows 7 cara masuk ke konfigurasi jaringannya dengan mengklik icon jaringan seperti gambar disamping. Klik kanan properties pada “Wireless Network Connection” kemudian pastikan Internet Protocol Version 4 (TCP/Ipv4) terceklist kemudian pilih properties untuk memberikan IP Address.
Bukalah halaman konfigurasi jaringan komputer anda; jika anda menggunakan windows 7 cara masuk ke konfigurasi jaringannya dengan mengklik icon jaringan seperti gambar disamping. Klik kanan properties pada “Wireless Network Connection” kemudian pastikan Internet Protocol Version 4 (TCP/Ipv4) terceklist kemudian pilih properties untuk memberikan IP Address.
Perlu diingat apakah station kita ini terkoneksi dengan Access Point yang
menyediakan layanan DHCP atau tidak. Jika Access Point menyediakan layanan DHCP
maka konfigurasi TCP/IP di satation kita tidak perlu diberikan IP secara
manual. Cukup masuk ke properties lalu pilih Obtain an IP Address Automaticly.
Dengan konfigurasi seperti ini memungkinkan station menerima IP Address secara
otomatis dari Radio AP
disamping
sehingga muncul menu diatasnya kemudian klik di Open Network Connection
kemudian cari change adapter setting, diklik sehingga akan muncul window yang
menampilkan semua jenis interface jaringan, ada yang LAN dan ada juga yang
Wireless LAN.
trouble shooting jaringan
Pada
komputer yang kita gunakan sehari – hari biasanya akan terjadi masalah atau
ketidak normalan. Komputer yang bermasalah tersebut akan ditroubleshooting atau
diatasi permasalahanya. Pada umumnya troubleshooting komputer dibagi menjadi
dua jenis yaitu hardware troubleshooting dan software troubleshooting.
Troubleshooting
hardware biasanya ditandai dengan monitor yang mati, komputer yang tidak mampu
menyala dan banyak lagi contohnya. Sedangkan software troubleshooting
ditandai dengan kinerja komputer yang lambat dan lain – lain. Dan juga
tidak menutup kemungkinan gejala – gejala yang ditimbulkan oleh software
seperti lambatnya kinerja komputer juga bisa dikarenakan permasalahan dari
hardware komputer tersebut.
Cara mengatasi problem atau melakukan
troubleshooting standard pada komputer bisa dikatakan seperti pertolongan
pertaman pada komputer. Menganalisa masalah yang terjadi pada komputer dan
melakukan solusi yang dapat dilakukan pada komputer tersebut.
HARDWARE TROUBLESHOOTING
Dalam
dunia komputer, segala sesuatu masalah yang berhubungan dengan komputer disebut
Troubleshooting dan timbulnya masalah dalam komputer tentu ada sebabnya. Pada
kesempatan ini kita akan sedikit belajar untuk mendeteksi masalah pada komputer
terutama yang berhubungan dengan Hardware.
Perangkat keras (hardware) merupakan
salah satu element dari sistem komputer, suatu alat yang bisa dilihat dan
diraba oleh manusia secara langsung, yang mendukung proses komputerisasi. Dalam
bahasa Indonesia disebut dengan perangkat keras. Merupakan perangkat yang dapat
kita lihat dan dapat kita sentuh secara fisik, seperti perangkat perangkat
masukan, perangkat pemroses, maupun perangkat keluaran. Peralatan ini umumnya
cukup canggih. Dia dapat bekerja berdasarkan perintah yang ada padanya, yang
disebut juga dengan instruction set. Dengan adanya perintah yang dimengerti
oleh mesin, maka perintah tersebut melakukan berbagai aktifitas kepada mesin
yang dimengerti oleh mesin tersebut sehingga mesin bisa bekerja berdasarkan
susunan perintah yang didapatkan olehnya.terdapat beberapa komponen dasar
komputer yang wajib dimiliki agar beroprasi dengan baik.
Terdapat dua macam teknik dalam
mendeteksi permasalahan dalam komputer, yaitu teknik Forward dan teknik
Backward. Untuk lebih mengenal kedua teknik tersebut, ada baiknya kita bahas
terlebih dahulu definisi dari masing-masing teknik tersebut.
- Teknik Forward
Sesuai dengan namanya, maka dalam
teknik ini segala macam permasalahan dideteksi semenjak awal komputer dirakit
dan biasanya teknik ini hanya digunakan oleh orang-orang dealer komputer yang
sering melakukan perakitan komputer. Pada teknik ini hanya dilakukan
pendeteksian masalah secara sederhana dan dilakukan sebelum komputer dinyalakan
(dialiri listrik). Untuk mempermudah silakan simak contoh berikut :
- Setelah komputer selesai dirakit, maka dilakukan pemeriksaan pada semua Hardware yang telah terpasang, misalnya memeriksa hubungan dari kabel Power Supply ke soket power pada Motherboard.
- Untuk casing ATX, kita periksa apakah kabel Power Switch sudah terpasang dengan benar.
- dsb.
- Teknik Backward
Hampir sama dengan teknik sebelumnya,
teknik Backward adalah teknik untuk mendeteksi kesalahan pada komputer setelah
komputer dinyalakan (dialiri listrik). Teknik lebih banyak digunakan karena
pada umumnya permasalahan dalam komputer baru akan timbul setelah “jam terbang”
komputernya sudah banyak dan ini sudah merupakan hal yang wajar. Dapat kita
ambil beberapa contoh sebagai berikut :
- Floppy Disk yang tidak dapat membaca disket dengan baik.
- Komputer tidak mau menyala saat tombol power pada casing ditekan.
- dsb.
1. Power Supply Analisa
Pengukuran
2. Motherboard
3 Speaker
4. RAM Analisa Suara
5. VGA Card + Monitor
6. Keyboard Analisa Tampilan
7. Card I/O
8. Disk Drive
9. Disket
Analisa Pengukuran
Pada tahapan ini, pendeteksian masalah
dengan cara mengukur tegangan listrik pada komponen nomor 1 sampai 3. Gunakan
alat bantu seperti multitester untuk mengukur tegangan yang diterima atau
diberikan komponen tersebut.
Contoh : Mengukur tegangan listrik
yang diterima oleh Power Supply, lalu mengukur tegangan yang diberikan oleh
Power Supply ke komponen lainnya.
Analisa Suara
Pada tahapan ini pendeteksian masalah
menggunakan kode suara (beep) yang dimiliki oleh BIOS dan dapat kita dengar
lewat PC Speaker. Pastikan kabel PC Speaker sudah terpasang dengan baik.
Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5. Untuk mempermudah
pengenalan kode suara tersebut, silakan simak keterangan berikut :
- Bunyi beep pendek satu kali, artinya sistem telah melakukan proses Boot dengan baik.
- Bunyi beep pendek 2 kali, artinya ada masalah pada konfigurasi atau seting pada CMOS.
- Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 1 kali, artinya ada masalah pada Motherboard atau DRAM.
- Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 2 kali, artinya ada masalah pada monitor atau VGA Card.
- Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 3 kali, artinya ada masalah pada Keyboard.
- Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 9 kali, artinya ada masalah pada ROM BIOS.
- Bunyi beep panjang terus-menerus, artinya ada masalah di DRAM.
- Bunyi beep pendek terus-menerus, artinya ada masalah penerimaan tegangan (power).
- Pada beberapa merk Motherboard akan mengeluarkan bunyi beep beberapa kali apabila temperatur processornya terlalu tinggi (panas).
Catatan : kode bunyi beep diatas
berlaku pada AWARD BIOS, untuk jenis BIOS yang lain kemungkinan memiliki kode
bunyi beep yang berbeda.
Analisa Tampilan
Pada tahapan ini pendeteksian masalah
cenderung lebih mudah karena letak permasalahan dapat diketahui berdasarkan
pesan error yang ditampilkan di monitor. Kemungkinan letak permasalahan ada di
komponen nomor 6 sampai 9.
Contoh : Pada saat komputer dinyalakan
tampil pesan Keyboard Error, maka dapat dipastikan letak permasalahan hanya
pada Keyboard.
Cara Cepat Mengenali Troubleshooting
- Apabila terjadi masalah dan sistem masih memberikan tampilan pesan pada monitor atau disertai dengan bunyi beep 1 atau 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9, yaitu pada Keyboard, Card I/O, Disk Drive dan Disket.
- Apabila terjadi masalah dan sistem memberikan kode bunyi beep lebih dari 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5, yaitu RAM, VGA Card dan Monitor.
- Sedangkan untuk masalah yang tidak disertai pesan pada monitor atau kode bunyi beep, kemungkinan besar letak permasalahan ada di komponen nomor 1 dan 2, yaitu Power Suplly dan Motherboard.
Dengan kedua macam teknik dalam
pendeteksian maslah dalam komputer tersebut, tentunya akan lebih memperkaya
pengetahuan kita di bidang komputer, jadi jika suatu saat terdapat masalah pada
komputer Anda kita dapat melakukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum membawa
ke tempat servis, kalaupun harus membawa ke tempat servis kita sudah mengerti
letak permasalahannya, jadi kita tidak dibohongi oleh tukang servis yang nakal
Dengan pemahaman troubleshooting
komputer yang lebih dalam tentunya akan lebih mempermudah kita untuk mengetahui
letak permasalahan dalam komputer dan tentunya akan lebih menyenangkan apabila
kita dapat memperbaiki sendiri permasalahan tersebut.
SOFTWARE TROUBLESHOOTING
Jika diamati dengan baik, masalah yang
sering muncul pada software komputer ada 3 kelompok besar.
- Proses POST (Power on Self Test) tidak jalan sempurna, sehingga tidak bisa masuk ke proses operating system. Pada permasalahan ini, komputer tidak mampu menghidupkan komputer sama sekali. Biasanya dikarenakan kesalahan penempatan hadware komputer atau bisa juga hardware komputer yang kita gunakan tidak sesuai dengan aspek komputer kita. Beberapa permasalahan yang sering muncul antara lain:
·
Komputer
mati
·
Komputer
hidup tapi blank atau tidak ada tampilan di layer dan tidak ada aktivitas.
·
Komputer
tidak dapat di setting hardwarenya, setting kacau dan POST tidak jalan
- Proses no 1 diatas baik tetapi boot operating system tidak sempurna sehingga kita tidak bisa sampai ke desktop. Pada kesalahan ini, yang salah bukan penempatan hardware, tapi karena komputer tidak mampu booting.
·
Tidak
dapat booting
·
Kinerja
booting sampai ke windows berlangsung dengan lambat
·
Windows exsploler tidak dapat dijalankan, tidak dapat mengcopy, mengganti nama file dan
lain-lain
- Start menu tidak dapat dijalankan
- Prosedur Shutdown tidak dapat dilaksanakan
- Prosedur Shutdown berhenti sebelum komputer benar-benar mati
1.
Proses
1 dan 2 sempurna hingga ke desktop,
tetapi ada sebagian program berjalan tidak sempurna atau tidak bisa jalan sama
sekali.
- Program tidak ada di start menu, destop
- Program tidak dapat dijalankan
- Kinerja program lambat
- Program selalu meminta CD
- Fungsi-fungsi menu tidak dapat dijalankan
·
Tidak
ditemukan file data, tidak dapat membuka file data atau ekstensi file
data berubah
Cara Mengatasinya
Untuk masalah pertama dan kedua,
langkah yang pertama kita lakukan adalah mengecek semua hardware komputer
apakah sudah terpasang dengan baik. Kemudian jika sudah, cek lagi apakah semua
hardware yang terpasang itu kompatibel atau tidak (terutama memory. Bila terpasang 1/lebih memori
yang tidak kompatibel maka akan error sistem windows corupt, jadi lepaskan dulu
memory yang tidak sejenis). Kalau semuanya sudah benar tapi komputer tetap
tidak bisa hidup, maka cobalah instal ulang sistem operasi di komputer anda.
Selain itu, sering juga terjadi eror pada saat kita melakukan booting. Untuk
mengatasinya kita bisa mengatasinya dengan merepair sistem operasi kita, dengan melakukan langkah – langkah
sebagai berikut:
- Masukkan kaset installer OS anda.
- Masukkan dan boot dari CD anda.
- Pada saat muncul pilihan Install atau Repair, tekan [R] pada pilihan [R=Repair].
- Tekan angka atau lokasi yang benar untuk instalasi windows yang ingin diperbaiki, misalnya [Windows = 1].
- Masuk ke drive CD ROM mis [D: > Enter]
- Ketik [CD i386].
- Kembangkan ke folder: [C:WindowsSystem32ntoskrnl.exe].
- Sistem Operasi baru telah diinstalasi di tempat yang berbeda hanya dengan membuat C:Windows.
- Keluarkan CD ROM dan ketik [Exit].
Untuk yang permasalahan ketiga ini,
banyak sekali cara penyelesaiannya. Tergantung dari jenis kerusakan apa yang
terjadi pada software tersebut. Beberapa permasalahan yang terjadi pada
software komputer tersebut antara lain:
Masalah eror pada program yang sedang berjalan
Komputer membutuhkan perawatan khusus
agar kinerjanya maksimal dan tetap cepat loadingnya. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam perawatan komputer diantaranya adalah mengupdate setiap driver yang terpasang
di komputer tersebut secara berkala, misalnya driver sound, driver VGA, driver chipset, dll. Kemudian setelah
semua driver diupdate, ada baiknya kalau komputer didefag secara berkala setiap
2 bulan, degan aplikasi defrag yang tersedia. Selain itu penting juga untuk
mengupdate antivirus yang sudah terinstal dikomputer kita, agar komputer selalu
aman.
Masalah Hardware tidak terdeteksi
oleh komputer.
1. Update Driver
1. Update Driver
2.
Disabled
3.
Uninstall
Pilihan Update driver digunakan untuk melakukan pancarian kembali driver atau melakukan install ulang driver hardware yang mengalami masalah. Pilihan Disabled digunakan untuk
me-nonaktifkan driver hardware yang
sebelumnya aktif. Sedangkan pilihan uninstall digunakan untuk melakukan
penghapusan pada driver yang ada.
Jika
hardware mengalami masalah
yaitu tidak terdeteksi oleh Sistem Operasi, maka anda bisa melakukan
langkah Update Driver. Sebagai
contoh, di bawah ini adalah urutan langkah untuk melakukan proses update driver
tersebut.
- Aktifkan Device Manager dan klik cfwerdari perangkat keras yang akan di update.
- Klik tombol Update Driver. Akan muncul tampilan sebagai berikut.
- Dan tampilan di atas. terlihat dua pilihan yang harus dilakukan sebagai berikut: Install Software Automatically. Dengan pilihan ini, komputer akan melakukan pencarian driver secara otomatis. Install from a list spesific location. Opsi ini dipilih jika Anda sudah memiliki disket atau CD driver dari perangkat ke ras yang dipilih untuk di update drivemya.
- Sebagai contoh, pilih opsi [Install Software Automatically] dan kemudian tekan tombol [Next] untuk melanjutkan proses.
- Proses pencarian driver secara otomatis dilakukan oleh komputer. Jika ditemukan driver yang cocok, maka proses akan berhenti.
- Tetapi jika tidak, maka akan muncul tampilan untuk melakukan pencarian lokasi driver secara manual sebagai berikut.
- Untuk menuju lokasi driver yang diinginkan, klik tombol Browse dan can driver atau folder dimana terdapat lokasi driver tersebut. Dan jika file driver sudah ditemukan, ikuti langkah-langkah yang ditunjukkan oleh kotak dialog tersebut sampai proses selesai.
Masalah shutdown
berjalan sangat lambat.
Seringkali masalah shutdown yang terlalu lama disebabkan
karena konsekuensi dari perangkat lunak yang dijalankan ketika proses
shutdown dilakukan. Hal lain
yang bisa menyebabkan itu adalah crash
antar perangkat keras yang satu dengan perangkat keras yang lainnya dalam komputer Anda.
Jika menemui masalah seperti di atas, lakukan uji coba dengan trial and error, program atau
perangkat apakah yang menyebabkan hal itu terjadi. Berikut adalah beberapa
analisa yang didapatkan dari berbagai sumber tentang proses shutdown yang
terlalu lambat tersebut.
- Berdasarkan pengalaman, penggunaan service online help pada dari sebuah driver perangkat keras dapat menyebabkan proses shutdown berjalan lambat. Yang pernah terjadi adalah pada komputer yang memiliki driver Nvidia, tepatnya Nvidia Driver Helper. Solusinya adalah matikan service Nvidia Driver Helper tersebut dengan menggunakan [Start > Control Panel > Administrative Tools > Services]. Nvidia Driver Helper tersebut jika aktif akan muncul pada daftar service. Untuk mematikan service tersebut, klik kanan pada status (tepatnya pada tulisan “Started” dan pilih opsi Stop service. Pada tipe service gantilah menjadi Manual.
- Me-nonaktif-kan terminal service juga akan mepercepat proses shutdown komputer. Beberapa ahli mencatat percepatan waktu booting dari 2 menit sampai hanya 10 detik jika Anda menon aktifkan fasilitas tersebut. Perlu dicatat bahwa Terminal Services dibutuhkan jika Anda menjalankan fasilitas Remote Assistance, Fast User Switching, dan Remote Desktop pada Windows XP. Tetapi jika Anda tidak menjalankan aplikasi tersebut maka Terminal service bisa dimatikan. Caranya masih menggunakan menggunakan [Start > Control Panel > Administrative Tools > Services]. Carilah [Terminal service] dan double klik jika ditemukan maka ecara otomatis security system akan menghapus pagefile virtual memori pada saat proses shutdown. Tentu saja hal itu akan memperlambat proses shutdown.
- Anda bisa menon-aktifkan pembersihan page file tersebut dengan menggunakan GPEDIT. Klik [Start > Run…], ketik [GPEDIT.MSC], lalu klik [OK].
- Carilah bagian [Computer Configuration > Windows Settings > Security Settings > Local Policies > Security Options]. Jika sudah ketemu pada bagian sebelah kanan cari opsi [Shutdown: Clear virtual memory Pagefile]. Double klik bagian tersebut untuk menonaktifkan lalu pilih [Enabled].
- Cara lain untuk mempercepat proses shutdown adalah dengan menon-aktifkan event log pada proses shutdown komputer. Caranya seperti pada langkah nomor 1 dan 2 masih menggunakan menggunakan [Start > Control Panel > Administrative Tools > Services].Carilah bagian [Event Log] dan double klik jika ditemukan. Pilih opsi [Disabled] pada kotak [startup type].
Masalah komputer restart sendiri.
Untuk
memperbaiki kerusakan komputer dengan indikator Sering Restart secara terus
menerus, kita perlu melakukan tindakan untuk melokalisir kerusakan agar mudah
dalam memperbaikinya. Tindakan melokalisir di sini adalah melokalisir kerusakan
pada perangkat keras atau perangkat lunak. Dengan tindakan ini kita akan
mengetahui dan dapat memastikan bahwa kerusakan kemungkinan besar terjadi pada
perangkat keras maupun perangkat lunak. Melokalisir kerusakan ini untuk
mempermudah dalam proses memperbaiki komputer yang sering restart.
Untuk melokalisir kerusakan, apakah
kerusakan perangkat keras (hardware) ataupun perangkat lunak (software)
silahkan ikuti caranya berikut ini.
- Hidupkan komputer
- Saat komputer mulai menampilkan pesan di monitor, tekan tombol DEL/F2 (untuk masuk ke menu BIOS
- Biarkan tampilan menu BIOS beberapa menit untuk membuktikan bahwa komputer masih tetap restart atau tidak (5 menit).
Setelah melakukan tindakan di atas
maka kita sudah bisa menyimpulkan kerusakan komputer dan kita sudah bisa
melokalisir kerusakan komputer baik pada hardware maupun apda software.
Hasil
Lokalisir yang disimpulkan adalah apabila komputer tidak restart dengan
sendirinya selama 5 menit yang ditargetkan di atas maka kerusakan bisa
dipastikan terjadi pada perangkat Lunak (sistem operasi). Sedangkan apabila
sebelum 5 menit komputer sudah restart dengan sendirinya maka dapat dipastikan
bahwa kerusakan atau permasalahan terjadi pada perangkat keras.
Langkah Penyelesaian Apabila Komputer
Restrat
- Apabila kerusakan pada software sistem opereasi sebaiknya lakukan tindakan repair Operating System yang terinstall, apabila tidak berhasil juga dalam merepair Operating System (OS) maka langkah terakhir harus installasi ulang OS-nya.
- Apabila kerusakan pada perangkat keras maka lakukan perbaikan dengan mencoba untuk mengganti perangkat keras pengganti, seperti mengganti memori yang terpasang dengan memori yang baru, mengganti power supply dengan power supply yang baru atau menanggalkan perangkat keras yang terpasang seperti CD-ROM/DVD-ROM/CD-DVD-RW dan sebagainya.
Langganan:
Postingan (Atom)